SOLO, SMS. Com – Kota Solo menjadi salah satu barometer budaya dan seni di Indonesia. Potensi yang besar ini coba diangkat kembali ke permukaan sehingga bisa membawa nama Solo ke kancah nasional dan internasional.

Pendiri Diwa Center, Diah Warih Anjari mengaku potensi yang besar di bidang ini bisa dioptimalkan. Selain potensi sumber daya manusia, dan kekreativitasnya, Solo juga memiliki dua instistus seni yang besar yakni Institut Seni Indonesia (ISI) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta.

“Langkah awal kami mencoba mengenalkan karya karikatur putra asli Solo dengan menghasilkan karya di Program Hpmu Poskomu. Karya karikatur itu milik putra asli Solo,” kata Diah di sela-sela acara launching posko Diwa Center dan peluncuran Program HPmu Poskomu, Senin (19/10/2020).

Tokoh perempuan dan juga pengusaha ini mengakui, karya seni yang mumpuni itu wajib terus dikampanyekan. Di era milenia seperti sekarang ini penyampaian informasi kepada masyarakat sudah mulai bergeser ke era digital. Seniman khususnya, karikatur bisa memanfaatkan peluang ini untuk berkarya.

Dalam materi Program HPmu Poskomu, nampak terlihat Diah Warih yang khas dengan kerudungnya menjadi model sambil membawa gadget. Disamping slogan program itu terlihat karikatur gambar pasangan cawali yang tidak asing lagi yakni Gibran-Teguh. Dalam program itu sejatinya menjadi upaya Diah Warih dan para relawan untuk mendukung paslon nomor urut satu ini ke kancah Pilwakot Solo 2020.

SUMBER